Inilah Alasan Sulit untuk Keluar dari Toxic Relationship – Dalam suatu hubungan tentu akan ada banyak masalah yang akan terjadi namun tergantung dengan beberapa kita untuk dapat menghadapinya dengan sangat baik dan benar.
Kamu mungkin pernah mendapati seorang teman terjebak dalam toxic relationship, bahkan menjadi saksi betapa terpuruknya dia. Kamu tentu tak tinggal diam. Berbagai cara dilakukan untuk membantunya. Kamu juga mendengarkan curhatannya dan tak lupa memberinya nasihat.
Namun, dia tak kunjung meninggalkan hubungannya. Akhirnya kamu lelah dan merasa tak habis pikir. Rasa heran pun menghinggapi pikiranmu. Kenapa dia tetap bertahan meskipun tahu hubungannya toxic? Nah, mungkin alasan ini bisa membantumu memahami apa yang ada di dalam benaknya.
1. Dimanipulasi pasangan
Pernah mendengar istilah gaslighting? Dalam hubungan asmara, ini merupakan bentuk manipulasi yang dilakukan seseorang agar terlihat berkuasa sehingga membuat pasangan memertanyakan kewarasannya. Dia akan melakukan berbagai cara agar tujuannya tercapai, tanpa memedulikan inspiredsouldesign sang kekasih.
Misalnya ketika melakukan kesalahan, dia akan terus mencari alibi. Bukannya merasa bersalah, dia malah berbalik menuduh pasangan. Namun, karena tak bisa berpikir jernih, si pasangan akhirnya yang justru meminta maaf seolah itu merupakan kesalahannya. Perilaku ini merupakan contoh yang tepat untuk menggambarkan gaslighting.
2. Mendapat ancaman
Ini sering ditemukan dalam hubungan toxic. Biasanya seseorang akan mengancam untuk melakukan hal-hal berbahaya, seperti bunuh diri jika pasangannya ingin mengakhiri hubungan. Akhirnya sang pacar tak punya pilihan lain selain bertahan lantaran takut dia berbuat macam-macam.
Kehadiran ancaman ini menempatkan dia pada posisi yang serba salah. Jika tetap melanjutkan hubungan, dia akan terus menerus tertekan. Namun, jika memilih putus, dia khawatir sang kekasih nekat merealisasikan ancamannya. Padahal pada sebagian besar kasus, ancaman itu hanya bersifat menakut-nakuti.
3. Merasa rendah diri
Seseorang dengan kondisi mental yang tidak stabil punya rentan tertarik pada orang-orang problematik. Ini karena dia memandang dirinya rendah sehingga tak merasa pantas untuk mendapatkan pasangan yang baik. Oleh karena itu, dia akan memertahankan siapapun yang tertarik padanya, sekalipun kepribadian mereka sangat buruk.
Meski mendapat perlakuan kasar, baik secara fisik maupun verbal, dia tetap akan bertahan karena berpikir tak akan ada lagi orang yang mau menerima dan mencintainya seperti si pasangan. Jika ingin meninggalkan hubungan toxic, dia butuh kepercayaan diri yang besar sedangkan dia masih memiliki self-esteem yang rendah.